Senin, 06 April 2015

iT'S aMAZING


Di tempat ini, awal mula saya terjebak dengan dunia belajar yang mengasyikkan. Sekolah ini gak punya lab lengkap kayak sekolah-sekolah bonafit, padahal saya suka banget dengan alam. TAPI ternyata labnya lebih guede dari sekedar ruang, yaitu SEMESTA. Inget banget dulu kita kemping di Cipatujah, menembus sungai Cilangla. Kita kehausan, tanpa pikir memikir kita ga ragu minum air sungai. Pasalnya pagi hari sebelum kita menembus sungai, kita sudah mengukur Ph air sungai tersebut. Ngukur asam basanya langsung di tepi sungai dan hasilnya aman diminum! *padahal buat mengonsumsi air pertimbangannya bukan itu aja yaa.. :D*
Seruput lah kita minum air sungai, bahkan ada temen yang super kreatif nyeduh nutrisari pake air sungai itu. Katanya, biar ga terlalu butek pas diminum. Haha. 
Ohya, waktu acara penelitian tahunan aka Nature Research juga saya pernah menyaksikan langsung penyu menetaskan ratusan telur! Malam-malam di bawah langit bertaburkan bintang, saya dan kawan-kawan dibimbing para guru menyusuri pantai ke tempat si penyu melahirkan. Satu penyu bisa menghasilkan 200 telur lebih. Yang menyedihkan saat si penyu udah susah payah melahirkan, telur-telur itu diperjualbelikan secara bebas. Saya pakai mata sendiri mellihat transaksinya. Sediiiih. Ini pengalaman yang gak bisa dilupakan. Semenjak kejadian itu makin aware dengan hewan-hewan yang terancam punah. Makin aware juga dengan polusi pada air dan udara. Makin cinta alam. Padahal guru kami gak ceramah berbusa-busa harus cinta alam, tapi mungkin karena kita semua langsung dibawa terlibat. Kita merasa jadi subject dari proses belajar, bukan sekedar object.


Terus yang paling berkesan pas shalat qiyamullail di tengah lapangan, saat rangkaian acara Pesantren Sains atau Sansai. Itu yah imamnya bapak guru agama gak tanggung-tanggung, hampir dua juz dihabisn. Padahal siangnya kita seharian meneliti masuk ke kampung-kampung, dalam keadaan puasa pula. Tapi karena suasananya syahdu, di tengah lapangan, di bawah sinar rembulan dan di bulan ramadhan, rasanya tak terlupakan. Program ini biasa diselenggarakan saat Ramadhan. Bukan Pesantren Kilat biasa, karena dilaksanakan di luar kota Bandung dengan misi-misi berbeda tiap kelompok penelitiannya. Waktu itu saya kebagian meneliti pesantren-pesantren tradisional seputaran Cianjur. Sowan ke rumah-rumah Kiai, mewawancarai santri dan masyarakat sekitar pesantren, meneliti metode pembelajaran di pesantren, dan banyak lagi. Mulai saat itu juga saya cinta dunia pendidikan. Sampai sekarang suka dikasih amanah ngonsep sekolah rintisan dan memperbaharui sistem pendidikan yang sudah berjalan pada sekolah atau pesantren tertentu.

Satu Tagline yang sering didengungkan oleh guru Leadership semasa SMA, katanya: Belajar bukanlah perlombaan mencari nilai, tapi perjalanan mencari kebenaran.
Hari ini saya makin sadar. Sekolah memang bukan perlombaan mencari nilai terbaik. Toh pada akhirnya, bukan siapa paling besar nilai matematikanya, atau siapa rengking pertama. Bukan itu semua yang dipakai di kehidupan kan? Tapi value atau niai-nilai moral, pembelajaran dari setiap kejadian, bagaimana memecahkan masalah, bagaimanan bersosialisasi dengan baik lah yang kita butuhkan sebagai bekal di kehidupan. Dan semua itu yang saya dapetin di sekolah unik ini.


Inget banget waktu itu Nature Research di Rancabuaya - Garut, saat saya kelas 2 SMA. Kami melakukan penelitian alam hayati beragam tema di sana selama 10 hari. Selama itu saya mengalami gejolak pencarian kebenaran *hadeuh* 
sering nongkrong di atas pohon katapang yang menghadap pantai. Ngobrol ngalor ngidul sama kawan-kawan dan para guru. Mendiskusikan fenomena alam dan lebih mengenal Tuhan. Bersatu dengan alam, belajar darinya, bertasibh bersamanya, memuji Sang Pencipta.


Semua momen di atas, dan masih banyak lagi yang tak bisa dituliskan di sini karena kepanjangaaaan, adalah tak terlupakan. Coba kalau ada yang nanya ke saya rumus matematika atau kimia pelajaran SMA, pasti saya lupa! Tapi pengalaman-pengalaman seperti ini tidak bisa dilupakan! Membekas membentuk pribadi hari ini, dan menyisakan pembelajaran yang luar biasa. Betul, belajar bukanlah perlombaan mencari nilai, tapi perjalanan mencari kebenaran. Dan salah satu sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran yang begitu adalah sekolahku, SMAIT Miftahul Khair. The Inspiring Islamic School. It's Amazing!
Salam takdzhim kepada para guru.
Salam hangat kepada rekan-rekan seperguruan




 Nati Sajidah
Alumni SMA IT Miftahul Khoir
Angkatan 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar