mengukur ketangguhan mental diri
Ada kegamangan, keraguan dan kecemasan melihat wajah para siswa saat-saat awal Acara Journey To The Freedom, 6 Agustus 2010. betapa tidak,….kami belum pernah mendaki dan terlatih untuk menaiki Puncak Gunung Tangkuban Perahu, begitu celetuk beberapa siswa kelas X, apalagi ada siswa yang kondisinya sakit. tetapi guru2 kami yang ikut acara tersebut selalu meyakinkan kami bahwa, kami BISA melakukan itu.untuk melihat dan menikmati keindahan, maka harus dibayar dulu dengan perjuangan keras, keyakinan kuat dan pantang menyerah” begitu spirit dari guru2 kami.
pembuktian ketangguhan dan keberanian
……Subhanalloh…saat setapak demi setapak jalan yang berliku, menanjak dan licin dapat dilalui oleh kaki-kaki penuh bara keberanian, akhirnya perjalanan sampai di puncak keterpesonaan, kekaguman dan kebengongan karena di depan terhampar luas pemandangan alam dan panorama kota Bandung yang  indah dan menakjubkan. Pandangan mata ketidakpercayaan, kegalauan pikiran penuh keheranan dan kecamuk rasa penuh keterharuan. ALLOHU AKBAR… Engkaulah Maha Besar wahai Rabb Penguasa Alam Semesta.
sahabat Meira siswa kelas XI mengalami hal tersebut, saat kondisi agak sakit, dia memaksa dirinya untuk pergi dan di tengah jalan sakitnya kambuh, dadanya sesak, …. tapi Allohu Akbar dia tidak mau turun atau balik dan ingin terus melanjutkan sampai puncak. dan Alloh pun menyahuti tekadnya dg menunjukkan kebesaraanya, hingga sahabat Meira kuat dan BISA menaklukan Puncak Gunung Tangkuban Perahu.
Sahabat2….
masih ada puncak2 lain yang kalian harus taklukkan dan itu bahkan sangat memerlukan kekuatan, keyakinan, daya juang dan pengorbanan yang lebih tinggi lagi….salah satunya yakni CITA-CITA KALIAN yang bergantungan di bintang-bintang yang cahayanya masih kerlap kerlip dan mengagumkan. Jika saatnya teraih Cita-cita itu, maka CAHAYA-nya akan berpendar memberikan warna pelangi kehidupan yang indah bagi siapapun, menerangi jalan2 berliku bagi siapapun untuk menuju RABB-NYA.